Hari Ibu

0
mungkin cerpen ini jauh sekali dari kata yang bagus, tapi ini sedikit kisah nyata
kini hujan turun lagi. Dinginpun mulai menusuk tulang, tapi tak sedikit pun mempengaruhi tekad ku, Aku melangkah tergesa. Tak sabar agar segera sampai di rumah. Dalam benakku tergambar senyum mengambang di bibir ibu ku, sepulang anaknya kerja di jakarta, Membayangkan senyum ibu kedua kaki jenjangku semakin gesit berloncatan.......
"Bu aku pulang" ucapku begitu menginjak teras sambil membawa tas
Hari ini aku begitu bersemangat, walaupun hari ini aku libur. Rasanya baterai jiwaku terisi penuh kembali dengan kebahagiaan. maklum sebulan penuh aku tidak bertemu ibu, karna aku bekerja di luar kota. Hanya sebentar memang. Hanya dua hari. Tapi, cukuplah untuk mengobati kerinduan kami selama ini dan, bagi diriku pribadi, tergolong lumayan untuk menghadapi hari-hari kesepian tanpa orang tua, aku sangat sayang sama ibu ku karna mungkin itu orang tuaku satu2nya.....
setelah sesampainya libur ku habis aku beranjak lagi ke kota untuk mencari sebutir beras mungkin selebihnya membeli intan amin...sebelum berangkat tiba-tiba hati kecil ku bergetar, dalam hayal ku, aku ingin sekali membasuh kedua telapak kaki ibu, serentak kedua kaki ku langsung masuk ke kamar ibu ku, dan serentak bibir ku berucap"bu apa boleh aku membasuh kedua telapak kaki mu"ibu tak berucap dia menjawab dengan anggukan......saat ku basuh ke dua kaki ibu, tiba2 dia menangis terharu melihat anaknya yang tergolong bandel meminta doa saat mo berangkat kerja, aku pun tak bisa menahan air mata ku saat ibu memeluk ku...kaget rasanya aku bisa melakukan seperti ini padahal aku boleh di bilang anak yang bandel sekali .....aku sangat sayang sekali sama ibu ku.....setelah ku basuh kedua telapak kakinya aku tak lupa"bu do'akan lah anak mu supaya dapet rezeki dengan mudah"aku pun langsung menaikan tangan untuk salim dan berangkat dengan semangat"BUNDA"

0 komentar: